welcome..

welcome to feby's blog.. ^^
BEM-ITS

Minggu, 25 September 2011

Lomba Resensi Buku Serambi 2011

Kau tidak bisa berbicara sepatah kata pun, kau memelukku erat-erat dan tidak ingin ditinggalkan. Kau hanya bisa meneteskan air mata.“
"Aku ini mata keranjang dan tidak punya tanggung jawab, juga tak bisa merayu dengan romantis, tapi mengapa kau masih ingin hidup denganku?”
"Entahlah, barangkali aku berhutang padamu di kehidupan sebelumnya.
“Bagiku kedatanganmu begitu berat di dalam hati dan aliran darahku dan mendatangkan kepedihan. Segala sukacita dan harapan hanyalah menjadi kelelahan dan kemuraman dalam hatiku. Tolong berikan aku salju angin yang dahsyat dan malam musim dingin yang panjang.”
 “Aku pernah terdiam, tiada berharap pernah mencintaimu. Aku bahkan menahan siksaan malu dan cemburu. Aku pernah setulus hati dengan lembutnya mencintaimu, kuharap Yang Kuasa menganugerahi kekokohan laksana besi.”

RESENSI
Zhao Mei, gadis lugu yang cantik, berangkat ke Odessa, Ukraina, untuk belajar musik. Siapa sangka nasib membawanya bertemu dengan Sun Jiayu, pria tampan yang hidup di dunia gelap. Jiayu berprofesi sebagai penyelundup barang impor dari China. Itu sebabnya hidupnya tidak pernah tenang meskipun bergelimang harta. Perkenalan Mei dengan Jiayu sungguh bukan perkenalan yang lazim.
Jiayu menyelamatkan Mei saat tanpa sengaja berada ditengah-tengah perkelahian antar geng. Saat itu, Mei hanya mendengar suaranya saja, baru belakangan ia mengenali wajah orang yang menolongnya. Ternyata wajah orang yang menolongnya sama dengan wajah yang membuat Peng Weiwei, sahabatnya patah hati, juga wajah yang akan menghiasi hari-harinya kelak.
Teman-teman Mei memperingatkan bahwa Jiayu bukan pria baik-baik dan gemar main perempuan. Tapi Mei tidak peduli, karena dia yakin Jiayu adalah cinta sejatinya, walaupun sebelum bertemu Jiayu, Mei belum pernah menjalin hubungan yang serius. Kisahnya dapat diibaratkan seperti saat cinta bicara, akal sehat pun bungkam. Itulah yang menjadi benang merah dalam novel ini. Kisah cinta mereka berdua dibumbui dengan perkelahian antar geng, mafia, rasa cemburu dan amarah. Mereka berdua menjalani hubungan dengan mengalir, apa adanya.
Satu sama lain saling mencintai dan menunjukkan cintanya dengan cara yang unik, yang jarang dilakukan oleh orang banyak. "Aku tidak pernah tahu seperti apa masa lalunya dan tidak pernah bisa menggenggam masa depannya. Tetapi pada saat ini, aku tahu dengan jelas dan pasti bahwa aku mencintai lelaki ini. Tak perduli apa pun yang telah ia lakukan dulu", ungkapan hati Mei yang tulus untuk Jiayu.  Jiayu merupakan “lelaki pertama” bagi Mei, walau Jiayu baru menyadari itu setelah sekian lama telah mengenal sosok Mei. "Saat dia masuk, aku tidak bisa menahan tangis. Karena sakit, juga karena keperawanan yang kupertahankan selama dua puluh dua tahun terenggut olehnya”, ungkap Mei saat itu.
Cobaan terberat bagi cinta mereka adalah ketika Jiayu ditangkap polisi atas tuduhan pembunuhan sehingga butuh uang banyak untuk membebaskannya. Jiayu rela membuat dirinya ditangkap polisi agar Mei tidak terkena sasaran peluru dari orang-orang yang ingin membunuhnya. Jiayu mengirimi Mei uang untuk bersekolah musik sesuai keinginannya, walau uang itu akhirnya dibakar oleh Mei. Jiayu menjauhi Mei demi keselamatan diri Mei.
Ungkapan “Perempuan tak bisa melupakan lelaki yang mampu membuat mereka meneteskan air mata. Begitu juga halnya dengan lelaki. Mereka hanya ingat pada perempuan yang pernah membuat mereka sakit hati", membuatku berpikir tentang lelaki yang telah membuat aku meneteskan air mata sehingga aku berada dalam kondisi seperti ini. Dan aku juga berharap semoga tak ada lelaki yang pernah merasa sakit hati olehku.
Ada pelajaran lain yang dapat ditarik dari novel ini, yaitu berciuman secara berlebihan dapat menimbulkan bahaya. “Bibirnya merapat ke bibirku. Aku dengan bodohnya menyambut, saking senangnya terasa nyawa mau melayang, rasanya agak pusing, mungkin kurang oksigen”, begitu ungkapan Mei dalam novel ini. Jadi, jangan lupa menarik napas panjang sebelum maupun setelah berciuman. (by) ^^v

 *oleh : Farida Febriana

DATA BUKU

Judul : FIRST LOVE FOREVER LOVE
Anak Judul : Cinta Pertama Abadi Selamanya
Pengarang : Shu Yi
Penerjemah : Pangesti Bernardus
ISBN : 978-979-024-205-0
Ukuran buku : 13 x 20,5 cm
Tebal : 545 hlm
Cover : Soft Cover
Penerbit : Serambi
Cetakan : ketiga, Maret 2010

Kategori : Romance