Berbicara mengenai mutu sekolah di Indonesia, rupa2nya BMW bersedia membantu mendirikan sekolah khusus utk anak2 jenius ber IQ 150 keatas, dan gratis kecuali utk beli buku dari saku sendiri. Diharapkan bahwa sekolah2 ini suatu hari akan menghasilkan pemenang
hadiah Nobel utk Fisika, Matematika atau Kimia atau mungkin juga Ekonomi etc dari Indonesia. Utk lengkapnya silahkan baca sendiri dibawah ini salam vivat
hadiah Nobel utk Fisika, Matematika atau Kimia atau mungkin juga Ekonomi etc dari Indonesia. Utk lengkapnya silahkan baca sendiri dibawah ini salam vivat
Kelas Super, Wadah Pendidikan Khusus Bagi Anak-Anak Jenius IQ di Atas 150, Nilai Matematika 10 Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) DKI Jakarta bekerjasama dengan Yayasan Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI), dan Bayerische Motoren Werke (BMW) Indonesia baru saja me-launching kelas super khusus bagi anak jenius. September nanti, pendidikan bagi anak- anak pilihan ini akan dimulai. PRESTASI anak-anak Indonesia di berbagai olimpiade sains internasional melahirkan inspirasi untuk membuat wadah bagi anak-anak yang berkemampuan tinggi. Karena itulah dibuat kelas khusus bagi anak- anak jenius yang nantinya akan mewakili Indonesia dalam berbagai even internasional. Untuk sementara, kelas super ini baru dibuka di Jakarta. Ke depan, Dikmenti akan mengembangkan ke beberapa kota, seperti Surabaya, Semarang, Jogjakarta, dan Bandung.
Anak-anak berkemampuan super, memang ditengarai sangat banyak di Indonesia. Ketua Yayasan TOFI Prof Yohanes Suryo, pernah menguji IQ 1.500 siswa SMA di Indonesia. Di antara anak-anak tersebut, terdapat 40 siswa yang memiliki IQ di atas 150. Untuk di Jakarta, Dinas Dikmenti meminjam salah satu ruang SMAN 3 Jakarta sebagai tempat belajar anak-anak kelas super. Alasannya, fasilitas yang tersedia di sekolah sudah memadai. Lokasinya juga
cukup strategis, yakni di kawasan Kuningan. Kelas super juga akan memanfaatkan laboratorium-laboraturium di beberapa SMA lain. Dalam satu-dua minggu ini proses seleksi akan dilakukan. Menurut Yohanes Suryo, yang berhak mengikuti seleksi adalah siswa yang
memiliki nilai total minimal 28 dalam ujian nasional SMP, atau dengan rata-rata nilai minimal 9,33. Syarat lainnya, yakni memiliki nilai matematika 10.
cukup strategis, yakni di kawasan Kuningan. Kelas super juga akan memanfaatkan laboratorium-laboraturium di beberapa SMA lain. Dalam satu-dua minggu ini proses seleksi akan dilakukan. Menurut Yohanes Suryo, yang berhak mengikuti seleksi adalah siswa yang
memiliki nilai total minimal 28 dalam ujian nasional SMP, atau dengan rata-rata nilai minimal 9,33. Syarat lainnya, yakni memiliki nilai matematika 10.
Hasil penjaringan sementara, terdapat sekitar 3.000 siswa yang memenuhi persyaratan di atas. Selain itu akan diseleksi 2.000 siswa yang memiliki minat khusus di bidang sains. "Jadi total yang akan diseleksi sebanyak 5.000 siswa. Mereka akan menjalani tes potensi
akademik (TPA). Jumlah itu dikerucutkan menjadi 50 siswa untuk mengikuti tes wawancara. Lantas, seperti apa kelas super ini nantinya? Dalam satu kelas terdiri dari 20-40 siswa. Mereka akan dibimbing oleh tenaga pengajar khusus bergelar master dan doktor (S2 dan S3). Para guru ini berasal dari beberapa lembaga seperti BPPT, Puspitek, ITB, dan sebagainya. Tentu saja, honor guru-guru ini juga berstandar lebih tinggi dibanding guru biasa. Maklum, BMW Indonesia memberikan support yang besar dalam program ini.
akademik (TPA). Jumlah itu dikerucutkan menjadi 50 siswa untuk mengikuti tes wawancara. Lantas, seperti apa kelas super ini nantinya? Dalam satu kelas terdiri dari 20-40 siswa. Mereka akan dibimbing oleh tenaga pengajar khusus bergelar master dan doktor (S2 dan S3). Para guru ini berasal dari beberapa lembaga seperti BPPT, Puspitek, ITB, dan sebagainya. Tentu saja, honor guru-guru ini juga berstandar lebih tinggi dibanding guru biasa. Maklum, BMW Indonesia memberikan support yang besar dalam program ini.
Kurikulum yang diberikan juga sedikit berbeda. Siswa akan mendapat materi pelajaran selevel dengan perguruan tinggi. Pada saat kelas I, para siswa akan mendapat pelajaran fisika,
biologi, kimia, matematika, dan komputer. Materinya disamakan dengan yang diterima mahasiswa semester pertama dan kedua. Untuk materi bahasa Inggris, akan diarahkan untuk penguasaan materi percakapan. Sedangkan, pelajaran bahasa Indonesia difokuskan untuk memberikan kemampuan menulis karya ilmiah. Para siswa ini juga diberi materi budi pekerti serta pelajaran musik klasik. Saat naik ke kelas dua, siswa sudah diarahkan pada spesialisasi pelajaran tertentu. Makanya, materi sains yang diberikan juga fokus pada salah satu pelajaran, yakni matematika, kimia, biologi, atau kimia. Kelompoknya dirampingkan menjadi 5 siswa setiap kelas. Penyampaian materi juga dalam bahasa Inggris. Sedangkan pelajaran bahasa Inggris diarahkan pada kemapuan TOEFL dan menulis paper.
biologi, kimia, matematika, dan komputer. Materinya disamakan dengan yang diterima mahasiswa semester pertama dan kedua. Untuk materi bahasa Inggris, akan diarahkan untuk penguasaan materi percakapan. Sedangkan, pelajaran bahasa Indonesia difokuskan untuk memberikan kemampuan menulis karya ilmiah. Para siswa ini juga diberi materi budi pekerti serta pelajaran musik klasik. Saat naik ke kelas dua, siswa sudah diarahkan pada spesialisasi pelajaran tertentu. Makanya, materi sains yang diberikan juga fokus pada salah satu pelajaran, yakni matematika, kimia, biologi, atau kimia. Kelompoknya dirampingkan menjadi 5 siswa setiap kelas. Penyampaian materi juga dalam bahasa Inggris. Sedangkan pelajaran bahasa Inggris diarahkan pada kemapuan TOEFL dan menulis paper.
Untuk menambah wawasan, juga diberikan materi ekonomi, sosial, dan budaya. Juga diberikan materi kepemimpinan mengasah kemampuan para siswa dalam presentasi dan diskusi.
Naik ke kelas kurikulumnya berbeda lagi. Materi pelajaran sains sudah diarahkan sepadan dengan materi-materi dalam olimpiade sains internasional. Pelajaran bahasa Inggris difokuskan pada kemampuan presentasi, debat, dan membuat proposal penelitian. Mereka juga
mendapat pelajaran bahasa asing lain sesuai pilihan. Misalnya, Bahasa Jerman, Prancis, Jepang, Mandarin, Korea, atau lainnya. Karena para siswa diarahkan untuk go international, mereka juga dibarikan sejarah dunia. Para siswa ini disiapkan menjadi anggota tim olimpiade sains yang mewakili Indonesia.
Naik ke kelas kurikulumnya berbeda lagi. Materi pelajaran sains sudah diarahkan sepadan dengan materi-materi dalam olimpiade sains internasional. Pelajaran bahasa Inggris difokuskan pada kemampuan presentasi, debat, dan membuat proposal penelitian. Mereka juga
mendapat pelajaran bahasa asing lain sesuai pilihan. Misalnya, Bahasa Jerman, Prancis, Jepang, Mandarin, Korea, atau lainnya. Karena para siswa diarahkan untuk go international, mereka juga dibarikan sejarah dunia. Para siswa ini disiapkan menjadi anggota tim olimpiade sains yang mewakili Indonesia.
Bagaimana dengan biayanya? Kadis Dikmenti Margani M Mustar menjelaskan, para siswa tidak dipungut biaya sepeser pun, kecuali untuk buku pelajaran. Di kelas super ini setiap siswa memiliki 10 buku referensi. Kebetulan semuanya adalah buku impor. Harga buku-buku
ini diperkirakan sebesar USD 1.000. (by)
ini diperkirakan sebesar USD 1.000. (by)
Meniru Cara China Nasib anak-anak jenius di Indonesia mungkin masih banyak yang terabaikan. Hanya mereka yang memiliki perhatian dan dukungan dana besar, yang mampu menunjukkan kebolehannya di tingkat internasional. Tapi siapa tahu, di pelosok-pelosok negeri juga terdapat anak-anak berpotensi lebih. Apa salahnya membimbing mereka untuk menyejajarkan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di bidang sains? Inilah yang kerap mengusik parasaan penggagas kelas super Prof Yohanes Surya, yang juga Ketua Yayasan Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). Model kelas super ini sebenarnya pernah ada di China. Di negara tersebut, siswa yang akan ikut olimpiade fisika dititipkan di salah satu perguruan tinggi. Mereka akan mendapat pelajaran fisika setingkat perguruan tinggi.
Dengan model seperti itu, China bisa meraih 5 medali emas di olimpiade fisika internasional. Kelas super tentu saja tidak hanya mengeksploitasi kemampuan otak anak-anak jenius. Juga tidak semata-mata demi mengangkat nama bangsa Indonesia di mata internasional. Ada pekerjaan lain yang juga harus dipikirkan, yakni masa depan anak-anak jenius itu. Salah satu pilihan yang bisa diambil adalah mencarikan beasiswa anak- anak jenius itu ke perguruan tinggi ternama di luar negeri. Pertimbangan masa depan juga yang membuat kelas super memberikan materi-materi pelajaran selain sains. Mereka akan diberi materi- materi ekonomi, sosial, budaya, bahkan budi pekerti. Lalu, mengapa hanya di buka di Jakarta? Ternyata kelas super ini memang masih tahap awal. Sebenarnya sudah ada beberapa proposal yang masuk. Di antaranya dari Maluku dan Riau. Kalau kita punya sepuluh kelas super saja, pasti kita bisa mengalahkan China. (by)
">">
assalamualaikum
BalasHapussaya pelajar dari malaysia. tertarik dengan artikel yang dikeluarkan. saya dalam fasa membuat kajian mengenai anak-anak genius dan bagaimanakah perkembangan mereka dapat dikawal supaya potensi yang mereka miliki dapat tersalur kejalan yang betul. kajian saya lebih kepada pembangunan prasarana seperti tempat belajar anak-anak ini yang semestinya tidak sama dengan keadaan sekolah biasa. diharap segala bahan atau info dapat tuan kongsikan dari masa kesemasa. terima kasih.